Rangkaian Pembagi Tegangan
Jika kita menganalisis rangkaian seri
sederhana, dengan menentukan tegangan jatuh yang melalui masing-masing tahanan.
Dari nilai yang diberikan pada
masing-masing tahanan, kita dapat menentukan tahanan total rangkaian,
Dalam rangkaian seri nilai total
tahanan adalah penjumlahan masing-masing nilai tahanan, maka :
Dari sini, kita dapat menggunakan
Hukum Ohm (I=E/R) untuk menentukan arus total, yang mana nilai arusnya akan
sama dengan nilai arus yang melewati masing-masing tahanan.
Sekarang, diketahui bahwa nilai arus
dari rangkaian adalah 2 mA, kita dapat menggunakan Hukum Ohm (E=IR) untuk
menghitung tegangan pada masing-masing tahanan.
Jelas bahwa nilai
tegangan jatuh yang melalui masing-masing tahanan adalah sebanding dengan nilai
tahanannya dengan nilai arus yang sama yang mengalir melalui seluruh tahanan. Perhatikan
bahwa tegangan yang melewati R2 nilainya dua kali dari nilai tegangan yang
melewati R1, sebagaimana nilai tahanan dari R2 dua kali nilai tegangan R1.
Jika kita mengubah
tegangan totalnya, kita akan menemukan perbandingan dari tegangan-tegangan
jatuhnya tetap konstan :
Tegangan jatuh yang melewati R2 masih
dua kali nilai tegangan jatuh pada R1,walaupun nilai sumber tegangan telah
diubah. Perbandingan tegangan-tegangan jatuh adalah fungsi dari nilai tahanan.
Dengan sedikit pengamatan
lebih, jelaslah bahwa tegangan jatuh pada masing-masing tahanan juga merupakan
bagian yang tetap dari tegangan suplai. Tegangan pada R1, sebagai contoh adalah
10 volt ketika suplai baterai 45 volt. Ketika tegangan baterai ditingkatkan
menjadi 180 volt (4 kali nilai awal), tegangan jatuh pada R1 juga meningkat dengan dikali faktor 4
(dari 10 sampai 40 volts). Akan tetapi rasio antara tegangan R1 dan tegangan
total tidak berubah :
Demikian juga, tidak ada satupun dari
rasio tegangan jatuh yang lain yang berubah dengan meningkatnya tegangan suplai
:
Karena alasan inilah sebuah rangkaian seri sering disebut pembagi
tegangan karena kemampuannya membagi tegangan menjadi bagian-bagian kecil dari
rasio yang konstan. Dengan sedikit aljabar kita dapat memperoleh formula untuk
menentukan tegangan jatuh pada tahanan seri yang diberikan yang nilainya tidak
lebih dari tegangan total, tahanan masing-masing dan tahanan total :
Rasio masing-masing
tahanan terhadap tahanan total adalah sama dengan rasio masing-masing tegangan
jatuh terhadap total suplai tegangan dalam rangkaian pembagi tegangan. Ini
diketahui sebagai formula pembagi tegangan, dan cara mudah untuk menentukan
tegangan jatuh dalam rangkaian seri tanpa melalui perhitungan arus dengan Hukum
Ohm.
Dengan menggunakan
formula ini, kita dapat menganalisa kembali contoh tegangan jatuh dalam langkah
yang lebih mudah :
Pembagi
tegangan memberikan aplikasi yang luas dalam pengukuran listrik, di mana gabungan
dari tahanan seri yang biasa digunakan sebagai “pembagi” tegangan ke dalam
bagian yang akurat sebagai bagian dari alat pengukuran tegangan.
kenapa rangkaian seri memiliki arus yg sama? dan mengapa tegangannya menjadi pembagi dari nilai resistansi tersebut?
ReplyDelete
ReplyDeletebagaimana kalo terdapat percabangan di R2 . dan di Situ menghitung Tegangan R2 ??
This comment has been removed by the author.
DeleteMengapa pembagi tegangan menggunakan rangkaian seri?
ReplyDelete