Lampu pijar adalah sumber
cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen
yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen
panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen
tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan
dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi
dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu
pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan
sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara
bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Bola lampu listrik
sebenarnya ditemukan pada tahun 1879 secara bersamaan antara Sir Joseph Wilson
Swan dan Thomas Alva Edison. Pada tanggal 5 Februari 1879, Swan adalah orang
pertama yang merancang sebuah bola lampu listrik. Dia memperagakan lampu pijar
dengan filamen karbon di depan sekitar 700 orang, tepatnya di kota Newcastle
Upon Tyne, Inggris.
Namun, ia mengalami
kesulitan untuk memelihara keadaan hampa udara dalam bola lampu tersebut. Di
Laboratorium Edison – Menlo Park, Edison mengatasi masalah ini, dan pada
tanggal 21 Oktober 1879, ia berhasil menyalakan bola lampu dengan kawat pijar
yang terbuat dari karbon yang terus menyala selama 40 jam, setelah melakukan
percobaan- percobaan lebih dari 1.000 kali. Saat itu efikasi lampunya sebesar 3
lumen/watt.
Gambar 2 Joseph Swan dan
lampu percobaannya
Pada tahun 1913, filamen karbon lampu Edison diganti dengan filamen
tungsten atau wolfram, sehingga efikasi lampu dapat meningkat menjadi 20
lumen/watt. Sistem ini disebut system pemijaran (incandescence). Pada tahun
yang sama bola lampu kaca yang tadinya dibuat berupa udara, kemudian diisi
dengan gas bertekanan tinggi. Pada mulanya digunakan gas Nitrogen (N), setahun
kemudian diganti dengan gas Argon (Ar) yang lebih stabil dan mempunyai sifat
mengalirkan panas lebih rendah.
Gambar 3 Edison dan lampu
percobaannya
Pada riset lainnya
ditemukan bahwa dengan membentuk filamen menjadi spiral, maka panas yang timbul
menjadi berkurang, sehingga meningkatkan efikasi lampu. Untuk meningkatkan
efikasi lampu pijar, filamennya dibuat berbentuk spiral. Dengan berkembangnya
teknologi, produksi lampu pijar hingga kini masih berjalan, bahkan lampu pijar
mempunyai berbagai macam tipe. Secara umum lampu pijar mempunyai cahaya berwarna
kekuningan yang menimbulkan suasana hangat, romantis dan akrab, sehingga cocok
digunakan pada ruang-ruang berprivasi seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang
makan dan toilet.
Lampu pijar ini mempunyai
keunggulan antara lain :
- Mempunyai nilai ”color rendering index” 100% yang cahayanya tidak merubah warna asli obyek;
- Mempunyai bentuk fisik lampu yang sederhana, macam-macam bentuknya yang menarik, praktis pemasangannya;
- Dan harganya relatif lebih murah serta mudah didapat di toko-toko;
- Instalasi murah, tidak perlu perlengkapan tambahan;
- Lampu dapat langsung menyala;
- Terang-redupnya dapat diatur denga dimmer;
- Cahayanya dapat difokuskan.
Sedangkan kelemahan lampu
pijar antara lain:
- Mempunyai efisiensi rendah, karena energi yang dihasilkan untuk cahaya hanya 10% dan sisanya memancar sebagai panas (400 oC);
- Mempunyai efikasi rendah yaitu sekitar 12 lumen/watt;
- Umur lampu pijar relatif pendek dibandingkan lampu jenis lainnya (sekitar 1000 jam);
- Sensitif terhadap tegangan;
- Silau.
Sudah lebih dari 1 abad
manusia dapat menerangi kegelapan dengan lampu pijar ini yang kini telah
mempunyai berbagai macam tipe pada GLS (General Lamp Service), antara lain :
- Bohlam Bening
- Bohlam Buram
- Bohlam berbentuk lilin
- Lampu Argenta
- Lampu Superlux
- Lampu Luster
- Lampu Halogen
Komponen utama dari lampu
pijar adalah bola lampu yang terbuat dari kaca, filamen yang terbuat dari
wolfram, dasar lampu yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan
kaki lampu.
Gambar 4 Bagian-bagian
lampu pijar
- Bola lampu
- Gas bertekanan rendah (argon, neon, nitrogen)
- Filamen wolfram
- Kawat penghubung ke kaki tengah
- Kawat penghubung ke ulir
- Kawat penyangga
- Kaca penyangga
- Kontak listrik di ulir
- Sekrup ulir
- Isolator
- Kontak listrik di kaki tengah
Pada dasarnya filamen
pada sebuah lampu pijar adalah sebuah resistor. Saat dialiri arus listrik,
filamen tersebut menjadi sangat panas, berkisar antara 2800 derajat Kelvin
hingga maksimum 3700 derajat Kelvin. Ini menyebabkan warna cahaya yang
dipancarkan oleh lampu pijar biasanya berwarna kuning kemerahan. Pada
temperatur yang sangat tinggi itulah filamen mulai menghasilkan cahaya pada
panjang gelombang yang kasatmata. Hal ini sejalan dengan teori radiasi benda
hitam.
Indeks renderasi warna
menyatakan apakah warna obyek tampak alami apabila diberi cahaya lampu tersebut
dan diberi nilai antara 0 sampai 100. Angka 100 artinya warna benda yang
disinari akan terlihat sesuai dengan warna aslinya. Indeks renderasi warna
lampu pijar mendekati 100.
Efisiensi lampu atau
dengan kata lain disebut dengan efikasi luminus adalah nilai yang menunjukkan
besar efisiensi pengalihan energi listrik ke cahaya dan dinyatakan dalam satuan
lumen per Watt. Kurang lebih 90% daya yang digunakan oleh lampu pijar
dilepaskan sebagai radiasi panas dan hanya 10% yang dipancarkan dalam radiasi
cahaya kasat mata.
Pada tegangan 120 volt,
nilai keluaran cahaya lampu pijar 100 W biasanya adalah 1.750 lumen, maka
efisiensinya adalah 17,5 lumen per Watt. Sementara itu pada tegangan 230 volt
seperti yang digunakan di Indonesia, nilai keluaran bolam 100W adalah 1.380
lumen atau setara dengan 13,8 lumen per Watt. Nilai ini sangatlah rendah bila
dibandingkan dengan nilai keluaran sumber cahaya putih "ideal" yaitu
242,5 lumen per Watt, atau 683 lumen per Watt untuk cahaya pada panjang
gelombang hijau-kuning di mana mata manusia sangatlah peka. Efisiensi yang
sangat rendah ini disebabkan karena pada temperatur kerja, filamen wolfram
meradiasikan sejumlah besar radiasi inframerah.
Pada tabel di bawah ini
terdaftar tingkat efisiensi pencahayaan beberapa jenis lampu pijar biasa
bertegangan 120 volt dan beberapa sumber cahaya ideal.
Tabel
1 Efisiensi Pencahayaan lampu pijar
Referensi
- www.wikipedia.com
- Prih Sumardjati, dkk., Teknik Pemanfaatan Tenaga Listik Jilid 2, 2008.
ok terima kasih
ReplyDeleteBaca juga di https://terlengkapdanterpercaya.wordpress.com/ tentang lampu
ReplyDeleteTentang kelvin watt dan lumens
ReplyDeleteJAGUARQQ AGEN JUDI POKER ONLINE DAN AGEN DOMINO 99 TERPERCAYA DI INDONESIA
ReplyDeleteSegera daftar dan bermain di JaguarQQ
Hanya dengan minimal deposit dan withdraw sebesar Rp.15.000,-
Anda sudah memiliki kesempatan untuk menangkan hingga jutaan rupiah
JaguarQQ menyediakan 8 Game dalam 1 User ID diantaranya :
-Poker
-AduQ
-BandarQ
-Domino QQ
-Capsa Susun
-Bandar Poker
-Bandar Sakong
-Bandar 66 (NEW)
Segera Gabung dan Dapatkan Promo Terbesar
-Bonus Rollingan 0.5% Setiap Minggu nya (diproses setiap hari Jumat)
-Bonus Refferal 20% Terbesar Seumur Hidup Tanpa Syarat Apapun
Untuk info lebih lanjut Silahkan hubungi Cs JAGUARQQ:
LiveChat 24 Jam Online
PIN BBM : 2AE76E22
WA : 081319506846
WEBSITE :www.jaguarqq.info