Showing posts with label Listrik Dinamis. Show all posts
Showing posts with label Listrik Dinamis. Show all posts

Cara Menghitung Nilai Resistor

Resistor ditulis simbol huruf R dan satuan Ohm (Ω). Resistor terbuat dari bahan arang, belitan kawat, memiliki sifat menghambat atau membatasi aliran listrik.

Ada dua jenis resistor yaitu memiliki nilai tetap dan resistor dengan nilai berubah. Resistor dari bahan arang memiliki rating daya 1/8 watt watt, ¼ watt, ½ watt, 1 watt dan 2 watt. Resistor dari bahan belitan kawat, memiliki nilai tetap atau nilai yang dapat berubah. Resistor banyak digunakan dalam rangkaian elektronika atau rangkaian listrik.

Membaca besaran Resistor digunakan kode warna yang ada dibadan resistor dan setiap warna memiliki ketentuan tersendiri gambar 1. Ada sembilan warna yang diurutkan yaitu : hitam (0), coklat (1), merah (2), oranye (3), kuning (4), hijau (5), biru (6), ungu (7), abu-abu (8) dan putih (9). 

Resistor

Sebagaimana disebutkan pada artikel sebelumnya, konduktor adalah bahan yang dapat mengalirkan muatan. Akan tetapi, konduktor tidak seluruhnya berperilaku sama. Tahanan dari bahan tergantung pada beberapa faktor, yaitu :
  • tipe bahan
  • panjang konduktor
  • luas penampang
  • suhu

Jika sebuah kawat dengan panjang tertentu melalukan arus, pergerakan elektron akan saling bertabrakan antar elektron dalam bahan. Perbedaan level banyaknya elektron bebas dari berbagai bahan menyebabkan variasi bagaimana tabrakan mempengaruhi tahanan. Sebagai contoh perak memiliki elektron bebas lebih banyak daripada tembaga, sehingga tahanan perak lebih kecil dibandingkan tembaga dengan ukuran yang sama. 

Rangkaian Seri dan Paralel

Rangkaian yang terdiri dari satu sumber tegangan dan satu tahanan sangat mudah dianalisis, tetapi dalam aplikasinya sering tidak ditemukan. Dan biasanya rangkaian yang ada terdiri dari lebih dua komponen yang terhubung secara bersama. Ada dua cara dasar yang dapat digunakan untuk menghubungkan lebih dari dua komponen, yaitu secara seri dan paralel.


Gambar 1 Rangkaian seri


Analogi Hukum Ohm


Hukum Ohm memberikan prinsip yang sama dengan penerapan pada analogi air dan pipa. Jika air dipompa menggunakan tekanan (tegangan) untuk mendorong air (arus) melalui suatu pipa (rangkaian) yang melalui tahanan, kita dapat memodelkan bagaimana tiga variabel ini berhubungan. Jika tahanan terhadap aliran air sama dan tekanan pompa meningkat, laju aliran juga meningkat, dengan analogi di atas maka persamaan Hukum Ohm dapat diperoleh sebagai berikut :


Daya dalam Rangkaian Listrik

Selain tegangan dan arus, ada besaran yang diperoleh akibat aktivitas elektron bebas dalam suatu rangkaian listrik, yaitu daya. Pertama-tama, harus diketahui apa pengertian daya sebelum menganalisisnya dalam rangkaian listrik.

Daya adalah ukuran seberapa besar kerja yang dapat dilakukan dalam waktu yang diberikan. Definisi kerja umumnya adalah mengangkat sesuatu yang berat melawan gaya gravitasi. Semakin berat dan semakin tinggi benda yang diangkat, maka semakin besar kerja yang dilakukan.
Dalam rangkaian listrik, daya merupakan fungsi dari tegangan dan arus. Hubungan daya secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :





Bagaimana Hubungan antara Tegangan, Arus dan Tahanan

Suatu rangkaian listrik terbentuk bila jalan konduktif terhubung sehingga dapat melalukan elektron bebas untuk bergerak secara kontinu. Pergerakan kontinu elektron-elektron bebas yang melalui konduktor pada rangkaian disebut arus, dan sering disebut dengan istilah “aliran”, seperti aliran air yang melalui pipa yang bolong.
Gaya yang menggerakkan elektron-elektron bebas agar mengalir dalam rangkaian disebut tegangan. Tegangan adalah ukuran tertentu dari energi potensial yang selalu berhubungan dengan dua titik. Ketika tegangan pada nilai tertentu ada dalam sebuah rangkaian listrik, maka hal ini menunjukkan pada ukuran seberapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan elektron dari satu titik ke titik yang lain dalam rangkaian tersebut. Dengan demikian tanpa menunjukkan dua titik tertentu istilah tegangan tidak memiliki arti.

Konduktor, Isolator dan Aliran Elektron


Elektron-elektron dari berbagai tipe atom yang berbeda memiliki derajat kebebasan yang berbeda dalam bergerak mengelilingi inti. Pada beberapa jenis bahanl, seperti logam, elektron terluar dari atom mudah terlepas dari ikatan sehingga dapat bergerak secara acak dalam ruang antar atom dari bahan tersebut akibat pengaruh energi panas dari suhu ruangan. Oleh karena elektron-elektron yang tidak terikat bebas bergerak meninggalkan atom dan mengambang dalam ruang antar atom yang berdekatan, sehingga elektron-elektron ini disebut elektron bebas.

Dalam jenis bahan yang lain seperti gelas, elektron-elektron dari atom hanya memiliki sedikit ruang untuk bergerak bebas. Ketika gaya luar seperti tarikan fisik dikenakan pada bahan tersebut, maka elektron-elektron bebas dipaksa meninggalkan atom dan berpindah ke atom dari bahan yang lain. Akan tetapi elektron-elektron tersebut tidak dapat bergerak dengan mudah diantara atom-atom dalam bahan tersebut.

Followers