Sebagaimana disebutkan pada artikel sebelumnya, konduktor adalah bahan yang
dapat mengalirkan muatan. Akan tetapi, konduktor tidak seluruhnya berperilaku
sama. Tahanan dari bahan tergantung pada beberapa faktor, yaitu :
- tipe bahan
- panjang konduktor
- luas penampang
- suhu
Jika sebuah kawat dengan panjang tertentu
melalukan arus, pergerakan elektron akan saling bertabrakan antar elektron
dalam bahan. Perbedaan level banyaknya elektron bebas dari berbagai bahan
menyebabkan variasi bagaimana tabrakan mempengaruhi tahanan. Sebagai contoh
perak memiliki elektron bebas lebih banyak daripada tembaga, sehingga tahanan
perak lebih kecil dibandingkan tembaga dengan ukuran yang sama.
Oleh karena hubungan antara tegangan, arus dan tahanan
dalam rangkaian listrik begitu teratur, sehingga dapat diatur variabel dalam
rangkaian listrik dengan mengatur dua variabel. Mungkin variabel yang paling
mudah dalam rangkaian listrik untuk diatur adalah tahanan. Ini dapat dilakukan
dengan mengubah bahan, ukuran, dan bentuk komponen konduktifnya.
Komponen
yang disebut resistor dibuat bertujuan untuk menciptakan nilai yang akurat dari
tahanan dalam rangkaian listrik. Resistor terbuat dari kawat logam atau karbon,
dan dirancang agar tahanan stabil melebihi range kondisi lingkungan. Tidak
seperti lampu, resistor tidak menghasilkan cahaya, tetapi menghasilkan panas
sebagaimana daya listrik juga dilepaskan dalam rangkaian listrik. Walaupun
tujuan umumnya tidak untuk menghasilkan panas yang dapat digunakan, tetapi
menyediakan nilai tahanan listrik yang teliti. Simbol resistor secara umum
adalah :
Gambar 1 Simbol resistor secara umum
Nilai resistor biasanya ditunjukkan sebagai nilai yang
berdampingan, dan jika beberapa resistor ada dalam rangkaian, maka akan diberi
tanda dengan angka pengenal yang unik seperti R1,
R2, R3, dan lain-lain. Sebagaimana dapat
dilihat, simbol resistor dapat ditunjukkan baik secara horizontal maupun
vertikal :
Gambar 2 Simbol dan nilai resistor
Resistor yang sebenarnya tidak seperti simbol zig-zag,
tetapi seperti tabung kecil atau silinder dengan dua kawat yang menonjol untuk
hubungan pada rangkaian listrik. Berikut contoh dari jenis yang dan ukuran yang
berbeda dari resistor.
Gambar 3 Tampilan resistor yang sebenarnya
Agar resistor mudah ditandai seperti penampilan fisiknya,
maka resistor dapat disimbolkan sebagai kotak persegi yang kecil, seperti
terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Simbol alternatif resistor
Resistor dapat pula dibuat sebagai tahanan yang dapat
divariasikan selain dari tahanan tetap. Tujuannya agar tahanan dapat diatur,
atau dapat juga menunjukkan beberapa komponen yang memiliki tahanan yang tidak
stabil.
Gambar 5 Simbol resistor variabel
Resistor variabel harus memiliki beberapa alat pengaturan
fisik, maupun batang pemutar atau tuas yang dapat digerakkan untuk mengubah
nilai tahanan listrik. Berikut foto beberapa alat yang disebut dengan
potensiometer, yang mana dapat digunakan sebagai resistor variabel.
Oleh karena resistor melepaskan energi panas disebabkan
arus listrik yang mengalami gesekan dari tahanan, resistor juga dinilai dengan
istilah seberapa besar energi panas dapat dilepaskan tanpa menimbulkan pemanasan
berlebih atau kerusakan tetap. Secara alami, rating daya ini memiliki satuan Watt.
Sebagian besar resistor ditemukan dalam peralatan elektronik kecil seperti
radio portable dengan daya 0,25 Watt atau kurang.
Walaupun mungkin terlihat percuma memiliki alat yang
tidak melakukan apa-apa melainkan menahan arus listrik, resistor merupakan alat
yang sangat berguna dalam rangkaian listrik. Karena bentuknya yang sederhana
dan secara umum telah digunakan dalam dunia listrik dan elektronika, maka
biasanya hanya dibutuhkan waktu yang sedikit untuk menganalisis rangkaian yang
terdiri dari resistor dan baterai.
Referensi :
1.
Kuphaldt, Tony R.,
Lessons In Electric Circuits, Volume I – DC, Fifth Edition,
2004.
2.
Robbins and Miller, Circuit Analysis Theory and Practice,
Second Edition
No comments:
Post a Comment